Info Sekolah
Kamis, 17 Apr 2025
  • "Mewujudkan Peserta Didik Berakhlakul Karimah, Cerdas, Terampil, dan Berprestasi"
  • "Mewujudkan Peserta Didik Berakhlakul Karimah, Cerdas, Terampil, dan Berprestasi"
14 Maret 2025

Pelaksanaan Kegiatan Ramadhan Tahfidz Camp 2025

Jum, 14 Maret 2025 Dibaca 8x Blog

MAN Model 1 Manado – Bertempat di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Manado, MAN Model 1 Manado melaksanakan Kegiatan Ramadhan Tahfidz Camp yang di ikuti oleh 44 Peserta didik. Kegiatan dengan tema “Membangun Generasi Qur’ani Menuju Indonesia Emas” ini akan berlangsung dari tanggal 14 – 16 Maret 2025.

Tahfidz menurut artinya adalah kegiatan menghafal dan dapat diartikan sebagai proses pengulangan suatu pelajaran, baik dengan membaca, maupun mendengar. Definisi tahfizh atau tahfidz Al-Qur’an adalah proses menghafal Alquran baik dengan cara membaca maupun mendengarkannya secara berulang-ulang sampai hafal sehingga setiap ayat mampu dibaca tanpa melihat mushaf. 

Kepala MAN Model 1 Manado H. Anis R. Toma, S.Pd.I, M.Pd disaat membuka kegiatan sangat mengapresiasi kepada para panitia peserta didik maupun kepada para guru pendamping yang telah mempersiapkan sehingga kegiatan dapat terlaksana. 

Beliau juga sangat mengharapkan kepada peserta didik untuk dapat menambah hafalan Al-quran melalui kegiatan Ramadhan Tahfidz Camp, karena Al-qur’an adalah kitab umat Islam yang membacanya memiliki banyak keutamaan bagi yang membaca. Serta Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang dapat menjadi pedoman hidup bagi kaum muslimin.

“Banyaknya penghafal Qur’an atau yang dikenal dengan para Hafidz, terutama mereka yang masih berusia muda tentunya dapat memotivasi kita untuk senantiasa menghafal dan memaknai Al-Qur’an,” tuturnya.

Materi pada kegiatan Ramadhan Tahfidz Camp meliputi metode Hafalan dan Murojaah. Dalam konteks menghafal Al-Qur’an, pengertian muroja’ah adalah melakukan pengecekan kembali hafalan Al-Qur’an. Tujuan mengecek ulang, agar hapalan Al-Qur’an bisa tetap terjaga sehingga bacaannya menjadi baik, lancar, atau jika ada bacaan yang salah, bisa diperiksa kembali. Karenanya dengan bermuroja’ah, maka seorang hafiz atau penghafal Al-Qur’an dapat mengetahui bacaan yang belum benar. Lalu bacaan tersebut dapat dibenarkan, sehingga hafalan tetap terjaga dengan baik. (ADI)

Artikel Lainnya

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar